Monday, July 28, 2008

Utopia Afghanistan

Afghanistan juga merupakan salah satu Negara yang sarat dengan konflik, baik internal dan interaksi internasionalnya. Kondisi ini menyebabkan Afghanistan termasuk Negara dengan perkembangan yang lambat mengingat lemahnya stabilitas politik dan keamanan, sedikittnya sumber daya yang ada, serta perkembangan demokrasi yang cukup memprihatinkan. Afganistan adalah Negara dengan luas ke-41-paling besar (setelah Myanmar).Sumber alam negara termasuk emas, perak, tembaga, seng dan biji terbuat dari besi di bidang tenggara; berharga dan semi-batu permata seperti lapis, zamrud dan lazuardi di sebelah timur laut; dan cadangan minyak tanah dan gas alam. Afghanistan ialah sebuah negara yang relatif miskin, sangat bergantung pada pertanian dan peternakan. Ekonominya melemah akibat kerusuhan politik dan militer terkini, tambahan kemarau keras dengan kesulitan bangsa antara 1998-2001. Sebagian penduduk mengalami krisis pangan, sandang, papan, dan minimnya perawatan kesehatan. Kondisi ini diperburuk oleh operasi militer dan ketidakpastian politik. Bagaimanapun juga,masyarakat Afghanistan tentunya selalu menginginkan sebuah demokrasi yang bisa berjalan dengan baik lewat demokratisasi yang tampaknya masih jauh dari harapan. Kekacauan di mana – mana, kemiskinan, penyerbuan dan penaklukan yang semakin hari makin marak terjadi membuat rakyat sipil Afghanistan harus bersabar. Memimpikan sebuah utopia dimana Afghanistan tumbuh menjadi Negara yang aman dengan kesejahteraan penduduknya.

2 comments:

Mustaqim Sirathal said...

Assalamulaikum Taufanni, salam ukhuwah dari Jakarta, blog km bagus lho, kunjungi dan kasih komen dong blog aku di http://mustaqim-sirathal.blogspot.com

Thanks.

Fani said...
This comment has been removed by the author.